Memperluas cabang Windows Explorer Ketika
Anda berada di Windows Explorer, untuk membuka seluruh cabang yang ada (di
dalam suatu folder) tekanlah [Alt] + [*]. Untuk menutup folder Anda bisa
menekan F5. Membuka windows explorer dengan cepat Tekan
Shift dan klik dua kali pada My Computer maka Anda akan langsung masuk ke
windows explorer. Cara lain membuka windows explorer Pengen
alternatif untuk membuka windows explorer ? Caranya klik tombol Start lalu Run.
Ketikkan "\" (ketik tanpa tanda petik), klik OK.
Mengurutkan file pada
Windows Explorer
Untuk
mempermudah Anda dalam menemukan file yang terdapat pada Windows Explorer, Anda
dapat melakukan pengurutan (sort order). Caranya dari menu View, pilih Arrange
Icon. Untuk mengurutkan berdasarkan nama pilih By Name. Pilih by Size untuk
mengurutkan berdasarkan ukuran file. Selain
cara tersebut ada cara lain yang lebih cepat, yaitu dengan mengklik tulisan
Name, Size, Type atau Modified pada Column Title. Klik sekali untuk mengurutkan
secara ascending (dari A sampai Z), klik sekali lagi untuk mengurutkan secara
descending (dari Z sampai A).
Menyesuaikan ukuran
kolom
Tekan
Ctrl dan + secara bersamaan. + adalah yang terdapat pada keypad (keyboard
bagian kanan). Tips ini berlaku juga pada kotak dialog Find dan Registry Editor.
Menyesuaikan target
pada Windows Explorer
Saat
Anda mengklik icon Windows Explorer pada Start - Programs maka secara default
yang terbuka adalah drive C. Sebenarnya Anda bisa saja mengganti target
tersebut, misalkan menjadi C:\Data\MS Word, maka yang harus Anda lakukan adalah
mengklik kanan icon shortcut tersebut lalu pindah ke tab Shortcut. Pada bagian
Target gantilah menjadi seperti berikut : "c:\windows\explorer.exe
/n,/e,C:\Data\MS Word" Jika
Anda ingin membuka folder tersebut sebagai root maka tambahkan /root, sehingga
perintahnya menjadi sebagai berikut : "c:\windows\explorer.exe
/n,/e,/root,C:\Data\MS Word" Sekarang
jika Anda mengklik shortcut tersebut maka yang akan dibuka oleh Windows
Explorer adalah folder C:\Data\MS Word
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama
kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme
(FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah
diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas
motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor
bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50cc, 125cc, 250cc,
350cc, dan 500cc untuk motor single seater, serta 350cc dan 500cc untuk
motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor
bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor
bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Di tahun 1970-an motor
bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun
1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan
menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan di tahun 1983 Honda
bahkan meraih kemenangan dengan motor 500cc 2 tak miliknya. Pada tahun
1983, kelas 350cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50cc kemudian digantikan
oleh kelas 80cc di tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh
pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun
1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia di tahun
1990-an, menyisakan kelas 125cc, 250cc, dan kelas 500cc.
GP 500, kelas yang menjadi
puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada
tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak
dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500cc, baik
jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah
mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang
lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya pabrikan
diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4
tak menjadi maksimum 990cc, dan berubah menjadi 800cc di musim 2007.
Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang
digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan
dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah
namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak
yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125cc dan 250cc secara khusus
masih menggunakan mesin 2 tak.
Balap
untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15
negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa
digelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum’at digelar
latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu
dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, di mana para pembalap
berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start
mereka. Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri
yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi
start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan biasanya setiap seri balap
diikuti oleh sekitar 20 pembalap. Balapan dilaksanakan selama sekitar
45 menit dan pembalap berlomba sepanjang jumlah putaran yang
ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau mengisi bahan
bakar. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal di awal
balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil kualifikasi. Pembalap
boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena hujan saat
balapan.
Sepak bola adalah PERMAINAN BOLA yang
dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang.
Olahraga ini sangat terkenal dan dimainkan di 200 negara .Permainan sepak bola bertujuan untuk mencetak GOL
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit berukuran 27-28 inci.Lapangan yang digunakan dalam permainan ini memiliki lebar 50-100 yard
dan panjang 100-300 yard.
Gawang tempat mencetak gol terletak di bagian ujung lapangan dengan
dibatasi JARING berukuran tinggi 8 kaki dan lebar 24
kaki.
Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World
Game: A History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi.
Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan
membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah
Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro,
permainan menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di
dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan
memainkannya dengan paha.
Sepak bola juga disebut-sebut berasal
dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206
SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah
memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti
"menerjang bola dengan kaki". Sedangkan chu, berarti "bola dari kulit
dan ada isinya". Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit binatang
dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang
dibentangkan pada dua tiang.
Jepang pun tidak mau ketinggalan.
Sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah mengenal permainan ini.
Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat dari kulit kijang
berisi udara.
Yang menarik, ada legenda pada abad pertengahan.
Konon saat itu, seluruh desa mengikuti satu permainan bola. Bola yang
terbuat dari tengkorak, ditendang satu diantara warga ke arah desa
tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa itu, bola dilanjutkan
ditendang ke desa selanjutnya.
Kata Manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif
dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
B.Definisi Konflik
Robbins
(1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu
proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara duapendapat
(sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baikpengaruh
positif maupun pengaruh negatif.
Sedang
menurut Luthans (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan olehadanya kekuatan yang saling
bertentengan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber padakeinginan manusia. Istilah konflik
sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaituperbedaan pendapat, persaingan dan
permusuhan.
Perbedaan
pendapat tidak selalu berarti perbedaan keinginan. Oleh karena konflikbersumber pada keinginan, maka
perbedaan pendapat tidak selalu berarti konflik.
Persaingan
sangat erat hubungannya denga konflik karena dalam persainganbeberapa pihak menginginkan hal yang
sama tetapi hanya satu yang mungkinmendapatkannya. Persaingan tidak sama dengan
konflik namun mudah menjurus keaarah konflik, terutuma bila ada persaingan yang
menggunakan cara-cara yang
bertentengan
dengan aturan yang disepakati. Permusuhan bukanlah konflik karenaorang yang
terlibat konflik bisa saja tidak memiliki rasa permusuhan. Sebaliknyaorang yang saling bermusuhan bisa saja
tidak berada dalam keadaan konflik.Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari
karena tidak selalu negatif akibatnya.Berbagai konflik yang ringan dan dapat
dikendalikan (dikenal dan ditanggulangi)dapat berakibat positif bagi mereka yang
terlibat maupun bagi organisasi.
C.Jenis – Jenis Konflik
Menurut
James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitukonflik intrapersonal, konflik
interpersonal, konflik antar individu dan kelompok,konflik antar kelompok dan konflik
antar organisasi.
Konflik Intrapersonal
Konflik
intrapersonal adalah konflikseseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadibila pada waktu yang sama seseorang
memiliki dua keinginan yang tidak mungkindipenuhi sekaligus.
Sebagaimana
diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-halsebagai berikut:
1.
Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
2.
Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranandankebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
3.
Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dantujuan.
4.
Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi
tujuantujuanyang
diinginkan.
Hal-hal di atas
dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya acapkalimenimbulkan konflik. Kalau konflik
dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yangtidak menyenangkan.
Ada tiga macam
bentuk konflik intrapersonal yaitu :
1.
Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada duapilihan yang sama-sama menarik.
2.
Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada duapilihan yang sama menyulitkan.
3.
Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan padasatu hal yang mempunyai nilai positif
dan negatif sekaligus.
Konflik
Interpersonal
Konflik
Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karenapertentengan kepentingan atau
keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orangyang berbeda status, jabatan, bidang
kerja dan lain-lain.Konflik
interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalamperilaku organisasi. Karena konflik
semacam ini akan melibatkan beberapa peranandari beberapa anggota organisasi yang tidak
bisa tidak akan mempngaruhi prosespencapaian tujuan organisasi tersebut.
Konflik antar
individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal
ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekananuntuk mencapai konformitas, yang
ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerjamereka.
Sebagai
contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum olehkelompok kerjanya karena ia tidak
dapat mencapai norma-norma produktivitaskelompok dimana ia berada.
Konflik antara
kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik
ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja
dan pekerja – manajemen merupakandua macam bidang konflik antar kelompok.
Konflik antara
organisasi
Contoh
seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara laindianggap sebagai bentuk konflik, dan
konflik ini biasanya disebut denganpersaingan.Konflik ini berdasarkan pengalaman
ternyata telah menyebabkantimbulnya
pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, hargalebih rendah dan pemanfaatan sumber
daya secara lebih efisien.
D.Peranan Konflik
Ada
berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi. Pandangan tradisionalmengatakan bahwa konflik hanyalah
merupakan gejala abnormal yang mempunyaiakibat-akibat negatif sehingga perlu
dilenyapkan. Pendapat tradisional ini dapatdiuraikan sebagai berikut :
-
Konflik hanya merugikan organisasi, karena itu harus dihindarkan dan ditiadakan.
-
Konflik ditimbulkan karena perbedaan kepribadian dan karenakegagalan dalamkepemimpinan.
-
Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensimanajementingkat yang lebih tinggi.
Sedangkan
pandangan yang lebih maju menganggap bahwa konflik dapat berakibatbaik maupun buruk. Usaha penanganannya
harus berupaya untuk menarik hal-halyang baik dan mengurangi hal-hal yang buruk.
Pandangan ini dapat diuraikansebagai
berikut :
-Konflik adalah suatu akibat yang tidak
dapat dihindarkan dari interaksiorganisasional dan dapat diatasi dengan
mengenali sumber-sumber konflik.
-
Konflik
pada umumnya adalah hasil dari kemajemukan sistem organisasi
-Konflik diselesaikan dengan cara
pengenalan sebab dan pemecahan masalah.Konflik dapat merupakan kekuatan untuk
pengubahan positif di dalam suatuorganisasi.
Dalam
padangan modern ini konflik sebenarnya dapat memberikan manfaatyangbanyak bagi organisasi. Sebagai contoh
pengembangan konflik yang positif dapatdigunakan sebagai ajang adu pendapat, sehingga
organisasi bisa memperolehpendapat-pendapat
yang sudah tersaring.
Seorang
pimpinan suatu organisasi pernah menerapkan apa yangdisebutnya dengan“mitra tinju” Pada saat ada suatu
kebijakan yang hendak diterapkannya di organisasiyang dipimpinnya ia mencoba untuk mencari
“mitra yang beroposisi dengannya”.
Kesimpulannya
konflik tidak selalu merugikan organisasi selama bisa ditanganidengan baik sehingga dapat :
-
mengarah ke inovasi dan perubahan
- memberi tenaga kepada orang
bertindak.
E.Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Konflik
Dapat
dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu faktor intern dan faktorekstern. Dalam faktor intern dapat
disebutkan beberapa hal :
a.Kemantapan organisasi
Organisasi
yang telah mantap lebih mampu menyesuaikan diri sehingga tidak mudah
terlibat
konflik dan mampu menyelesaikannya. Analoginya dalah seseorang yang
matang
mempunyai pandangan hidup luas, mengenal dan menghargai perbedaan
nilai
dan lain-lain.
b.Sistem nilai
Sistem
nilai suatu organisasi ialah sekumpulan batasan yang meliputi landasan
maksud
dan cara berinteraksi suatu organisasi, apakah sesuatu itu baik, buruk, salah
atau
benar.
c.Tujuan
Tujuan
suatu organisasi dapat menjadi dasar tingkah laku organisasi itu serta para
anggotanya.
d.Sistem lain dalam organisasi
Seperti sistem
komunikasi, sistem kepemimpinan, sistem pengambilan keputusan,sistem imbalan dan lain-lain. Dlam hal
sistem komunikasi misalnya ternyata
persepsi
dan penyampaian pesan bukanlah soal yang mudah.
Sedangkan faktor ekstern meliputi :
1.Keterbatasan
sumber daya
Kelangkaan suatu
hal yang dapat menumbuhkan persaingan dan seterusnya dapat
berakhir menjadi
konflik.
2.Kekaburan
aturan/norma di masyarakat
Hal ini memperbesar peluang perbedaan persepsi
dan pola bertindak.
3.Derajat
ketergantungan dengan pihak lain
Semakin
tergantung satu pihak dengan pihak lain semakin mudah konflik terjadi.
4.Pola
interaksi dengan pihak lain
Pola yang bebas memudahkan pemamparan dengan nilai-nilai ain
sedangkanpolatertutup
menimbulkan sikap kabur dan kesulitan penyesuaian diri.
F.Penanganan Konflik
Untuk
menangani konflik dengan efektif, kita harus mengetahui kemampuan dirisendiri dan juga pihak-pihak yang
mempunyai konflik. Ada beberapa cara untukmenangani konflik antara lain :
a.Introspeksi diri
Bagaiman kita
biasanya menghadapi konflik ? Gaya pa yang biasanya digunakan?Apa saja yang menjadi dasar dan
persepsi kita. Hal ini penting untuk dilakukansehingga kita dapat mengukur
kekuatan kita.
b.Mengevaluasi pihak-pihak yang
terlibat.
Sangat
penting bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat. Kita dapatmengidentifikasi kepentingan apa saja
yang mereka miliki, bagaimana nilai dansikap mereka atas konflik tersebut dan apa
perasaan mereka atas terjadinyakonflik.
Kesempatan kita untuk sukses dalam menangani konflik semakin besarjika kita meliha konflik yang terjadi
dari semua sudut pandang.
c.Identifikasi sumber konflik
Seperti
dituliskan di atas, konflik tidak muncul begitu saja. Sumber konfliksebaiknya dapat teridentifikasi
sehingga sasaran penanganannya lebih terarahkepada sebab konflik.
d.Mengetahui pilihan penyelesaian atau
penanganan konflik yang ada dan memilihyang tepat.
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita
lakukan dalampenanganan
konflik :
i.Berkompetisi
Tindakan ini
dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri diatas kepentingan pihak lain. Pilihan
tindakan ini bisa sukses dilakukan jikasituasi saat itu membutuhkan keputusan yang
cepat, kepentingan salah satupihak
lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikansituasi menang – kalah (win-win
solution) akan terjadi disini. Pihak yangkalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi
konflik yangberkepanjangan.
Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan –bawahan, dimana atasan menempatkan
kepentingannya (kepentinganorganisasi)
di atas kepentingan bawahan.
ii.Menghindari konflik
Tindakan ini
dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasitersebut secara fisik ataupun
psikologis. Sifat tindakan ini hanyalahmenunda konflik yang terjadi. Situasi menag
kalah terjadi lagi disini.Menghindari
konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untukmendinginkan suasana, mebekukan
konflik untuk sementara. Dampak kurangbaik bisa terjadi jika pada saat yang kurang
tepat konflik meletus kembali,ditambah
lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masihmemiliki hutang menyelesaikan
persoalan tersebut.
iii.Akomodasi
Yaitu jika kita
mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiriagar pihak lain mendapat keuntungan
dari situasi konflik itu. Disebut jugasebagai self sacrifying behaviour. Hal ini
dilakukan jika kita merasa bahwakepentingan pihak lain lebih utama atau kita
ingin tetap menjaga hubunganbaik
dengan pihak tersebut.
Pertimbangan
antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi halyang utama di sini.
iv.Kompromi
indakan ini dapat
dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua haltersebut sama –sama penting dan
hubungan baik menjadi yang utama.Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian
kepentingannya untukmendapatkan
situasi menang-menang (win-win solution).
v.Berkolaborasi
Menciptakan
situasi menang-menag dengan saling bekerja sama.Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri
dengan konsekuensi dari masing-masingtindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan
kerja, kepentingan dan hubunganantar
pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.